Amir Wahabi Saudi Bergelimang Whisky, Wanita dan Senjata

Marilah kita rehat sejenak dan marilah kita melihat tingkah-polah kehidupan para Amir Kerajaan Wahabi (Saudi Arabia) di Negara Barat. Bagi orang yang sering bepergian keluar negeri tentu tidak akan heran membaca -kisah kehidupan para Amir atau pangeran Wahabi- dibawah ini (Tapi bagi para santri Wahabi tentu sebagai hal yang baru, maklum kisah kehidupan para Amir di Negeri Seribu Muthowwek ini haram hukumnya untuk di ekspos). Dan juga bagi orang yang sering keluar masuk hotel berbintang baik di jakarta maupun yang pernah melancong ke negeri seberang -Thailand- maka mereka tidak akan asing melihat kehidupan para turis-turis muda maupun tua dari negeri Wahabi ini yang selalu akrab dengan wanita dan wishky. Jika itu tentang rakyat biasa negeri wahabi, maka marilah kita nikmati sajian kisah kehidupan para Amir (pangeran) Wahabi ini yang selalu disanjung dan dihormati oleh agamawan-agamawan wahabi di negerinya.

Tulisan di bawah ini adalah terjemahan (di terjemah teman Abu Salafy) dari tulisan koran The Age, Sengaja kami menyingkat tulisan tersebut agar tidak bertele-tele, bagi pembaca yang ingin membaca tulisan aslinya kami persilahkan mengklik disini: http://www.theage.com.au/

Mantan Ambassador amerika, Pangeran Bandar bin Sultan membantu negosiasi tentang pembelian senjata yang ditandatangani oleh menhan Saudi Pangeran Sultan bin Abdulaziz [tengah] dan mantan menhan inggris, Michael Heseltine (kanan).

David Harrison
Juni 12, 2007

Larut malam, pesta dugem itu makin ramai, dentum music bertalu, whisky dan champagne terus mengaliri semua tenggorokan. Di dalam sebuah penthouse di hotel mewah bintang lima, London hotel, enam orang cewek Inggris, kebanyakan berpakaian minim dan super ketat membangkitkan gairah syahwat lelaki, ndusel-ndusel [menggeliat-geliat] di tengah para pangeran kaya dari Saudi Arabia, sambil tertawa cekikikan begitu gebitnya.

Sebuah wadah penuh bubuk putih dengan sendoknya diedarkan. Berkali-kali pasangan itu menyelinap keluar kamar lalu muncul kembali setengah jam kemudian untuk mencari teman.

Seorang millionaire inggris berdiri dekat jendela menatap Hyde Park, sambil menenggak minuman berbau menyengat.

“Itu adalah pestaku pertama bersama orang-orang Saudi, diawal 90an, dan itu agak rahasia,” kata dia. “Kami ke casino dan aku memperhatikan para pangeran berjudi seakan tak ada lagi hari esok. Uang taruhan mereka luar biasa jumlahnya. Lalu kami ke lantai atas untuk pesta. Pesta itu mengejutkan dan membuat kami terpukau seketika.”

Seorang wanita di pesta itu bercerita dia dibayar ratusan poundsterling untuk menghadiri pesta itu dan ditambah segebok poundsterling jika tidur bersama para pengunjung Saudi itu. “Dia bilang dia bisa mendapat £2000 ($A4700) untuk semalam bersama seorang Amir (pangeran),” katanya. “Orang-orang Saudi itu memilih cewek-cewek favourit mereka dan menganggap cewek-cewek itu adalah pacar mereka di London. Mereka tak mau mengaku jika mereka membayar untuk sex.”

Beberapa hari kemudian, kembali ke habitat mereka di Riyadh, sekitar 4800 kilometer dari tempat bermain mereka di London, para pangeran Saudi itu kembali berperilaku ‘alim’. Tak ada alcohol, jauh dari narkoba, apa lagi pelacur bule. Tapi mungkin sesekali mencicipi minuman laknat itu secara diam-diam di tempat rahasia, bersama konco-konco terdekat. Mereka faham benar cemeti menanti mereka yang tertangkap menenggak Johnnie Walker oleh polisi syariah (muthowwek) yang menyeramkan yang siap menyiksa para pedosa.

Saudi adalah negara dimana syariah Islam berkuasa, Al-Quran merupakan konstitusi negara, wanita diharamkan menyetir mobil dan dimana semangat agama ada diatas hukum dan keluarga kerajaan menguasai setiap jengkal jabatan pemerintahan.

Para algojo menghunus pedang memotong tangan kanan pencuri, jika dia melakukan sekali lagi, tangan kiri mendapat giliran. Pada kesempatan lain, sang algojo akan menyembelih kepala pengedar narkoba, pemerkosa, atau pembunuh yang disaksikan sekelompok penonton yang tertawa dan berteriak “Allah Akbar!” ketika darah muncrat keudara dan terkadang menciprat ke pakaian mereka.

Negara otoritarian ini, yang para Amir (pangeran)-nya Muslim yang alim di negerinya namun ahli maksiat ketika di luar negeri, juga negeri yang menandatangani perjanjian export super besar dengan Inggris pada 1985: Perjanjian al-Yamamah yang menjual 72 Tornado dan 30 Hawk pesawat tempur seharga 43 milyar poundsterling!, yang hampir semua pembayarannya dilakukan dengan cara mengkapalkan minyak selama 20 tahun!

Perjanjian itu ditandatangani oleh Mentri Pertahanan Saudi Pangeran Sultan dan Menteri Pertahanan Inggris Michael Heseltine, yang terindikasi korupsi selama bertahun-tahun. Sekarang tuduhan itu meruyak kembali. Pabrik senjata terbesar di Inggris diketahui menyuap 1 milyar poundsterling ke 2 rekening yg dikuasai mantan duta besar Saudi untuk Amerika Pangeran Bandar putra Menteri Pertahanan (Bandar bin Sultan, di barat dikenal dengan julukan Bandar Bush karena kedekatannya dengan Mr. George Bush- red.), selama lebih dari sepuluh tahun.

David Lloyd, konsultan senior the Middle East Association, yang sering membuat kiat Bisnis dengan Saudi Arabia mengatakan berbisnis dengan orang Saudi memang beda dengan orang Barat. Mereka memerlukan waktu agak lama sekitar 18 bulan hingga 2 tahun.

Seorang mantan diplomat Inggris di Riyadh mengatakan “Wiski dan Wanita” biasanya diminta oleh anggota keluarga Al-Saud yang belum senior.

“Ada sekitar 5000 pangeran di Saudi dan banyak mereka yang berusia muda suka melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang-orang dewasa. Mereka sangat ketat di negerinya sehingga bisa difahami jika mereka agak liar ketika di sini [Inggris].

SAUDI Arabia diperintah oleh sebuah koalisi orang-orang kaya, Keluarga Saud yang nepotik dan para pemimpin fundamentalis Wahhabi. Keluarga kerajaan memerintah padang pasir – yang merupakan 25% menyimpan cadangan minyak dunia- sejak 1932 ketika Raja Abdul Aziz al-Saud menyatukan kabilah-kabilah yang suka berperang dibawah hukum Syaria.

Pangeran (Amir) Bandar – yang disebut “Mr Fixit” di Barat adalah penasihat keamanan nasional bagi Raja Abdullah yg sekarang memerintah negeri itu.

Perokok cerutu ini sangat akrab dengan para perdana mentri Inggris dan presiden Amerika sejak pemerintahan Margaret Thatcher and Ronald Reagan dan dekat sekali dengan George Bush senior dan juga putranya.

Dia punya Airbus pribadi, yang dicat silver dan biru, warna favourite American football team, the Dallas Cowboys, dan diizinkan landing di RAF Brize Norton, dekat property miliknya 800-hectare Oxfordshire di Glympton.

The Sunday Telegraph
by:abu salafy

0 comments:

Post a Comment

Tukar Link Otomatis

Sangpecinta: www.facebook.com/anti.wahabi ::: Santun Menyejukkan:::

video

no video list

Labels

Posting Terbaru

Menu Blog

Arsip Blog

Top Comments