Rentetan Aksi FPI dari Masa ke Masa

 Inilah sepak terjang Front Pembela "Islam" di Indonesia:

September 1999

Laskar Pembela Islam menutup tempat perjudian di Petojo Utara dan tempat pelacuran di Ciputat, Tanah Abang, Jakarta.

4 Mei 2001
Kantor SCTV, Jakarta, diprotes FPI karena menayangkan telenovela Esmeralda, yang di dalamnya ada tokoh antagonis bernama Fatimah. FPI khawatir, citra buruk Fatimah dalam sinetron bisa mencitrakan hal yang sama pada Fatimah Azahra, putri Nabi. SCTV menghentikan tayangan telenovela.
20 April 2003
Ketua FPI Rizieq ditahan karena dianggap menghina polisi dalam dialog di SCTV dan Trans TV. Ia sempat dibawa kabur pendukungnya, tapi akhirnya divonis tujuh bulan kurungan.

29 Juli 2003
Ketua FPI Rizieq dituntut hukuman tujuh bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

19 November 2003
Ketua FPI Rizieq dibebaskan dari tahanan Salemba.

18 Desember 2003
FPI akan mengubah paradigma perjuangan dari aksi massa dan kelaskaran ke pendidikan.

24 Oktober 2004
FPI minta maaf kepada Kapolda Metro Jaya atas aksi sweeping tempat hiburan.

27 Oktober 2004
Ketua PP Muhammadiyah minta FPI hentikan aksi kekerasan.

28 Oktober 2004
FPI bertekad tetap melakukan sweeping tempat hiburan selama bulan Ramadan.

1 November 2004
500 anggota FPI merusak kafe dan bentrok dengan Forum Masyarakat Kemang.

23 Desember 2004
150 anggota FPI bentrok dengan satpam JICT Tanjung Priok.

27 Juni 2005
FPI menyerang acara kontes Miss Waria di gedung Sarinah, Jakarta.

9 Juli 2005
Sekitar 400 orang beratribut FPI menyerbu kampus Mubarak. Mereka memberi ulitmatum, dalam hitungan 7 x 24 jam, FPI akan bertindak lebih tegas lagi.

12 April 2006
FPI menyerang dan merusak kantor majalah Playboy.

20 Mei 2006
Anggota FPI menggerebek 11 lokasi yang dinilai jadi tempat maksiat di Kampung Kresek, Pondok Gede.

21 Mei 2006
FPI menyegel kantor Fahmina Institute di Cirebon, yang menolak RUU Anti-Pornografi dan Pornoaksi.

1 Juni 2008
27 aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), yang berdemo memprotes surat keputusan bersama Ahmadiyah, mengalami luka-luka
dianiaya massa FPI.

4 Juni 2008
Rizieq dan 59 pengikutnya diciduk di markasnya terkait penyerangan AKKBB

9 Oktober 2009
Front Pembela Islam (FPI) mendemo rumah produksi Maxina Picture di Komplek Hotel Ibis Mangga Dua yang hendak mendatangkan aktris porno Jepang Maria Ozawa alias Miyabi.

14 April 2010
FPI ikut serta mempertahankan makam Mbah Priok di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

31 April 2010
FPI membubarkan acara kaum Waria di Hotel Bumi Wiyata Kota Depok

24 Juni 2010
FPI Banyuwangi bersama Forum Umat Beragama dan LSM Gerak membubarkan acara sosialisasi kesehatan gratis dari Komisi IX DPR karena diduga acara temu kangen anggota eks-PKI.

10 Februari 2011
Juru bicara FPI, Munarman mengancam akan menggulingkan Pemerintahan SBY jika berani membubarkan FPI. Ancaman itu dikeluarkan dalam menanggapi pernyataan Presiden di Kupang yang mengatakan "ormas yang terbukti melanggar hukum melakukan kekerasan, dan meresahkan masyarakat, jika perlu harus dibubarkan." Pernyataan itu dilontarkan tidak lama setelah tragedi penyerangan jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten.

26 Juli 2011
Massa FPI merusak gedung tempat pertemuan waria di Purwokerto, Jawa Tengah.

8 Agustus 2011
Sekitar 30 orang FPI mengobrak-abrik warung Coto Makassar di Jl. AP Pettarani, Makassar karena tetap buka siang hari saat bulan puasa.

20 Agustus 2011
Massa FPI sweeping warung makan yang menjual dagangannya pada siang hari di kawasan puncak Bogor, Jawa Barat. Aksi tersebut dilakukan agar para pemilik warung menghormati umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa.

27 Agustus 2011
Massa FPI mengeruduk kantor SCTV dan mendesak stasiun televisi itu membatalkan penayangan film berjudul '?'. FPI menilai Film '?' menggambarkan umat islam itu bengis dan jahat.

28 Agustus 2011
Ratusan anggota FPI merusak mobil Daihatsu Luxio di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Mobil tersebut diduga milik seorang penjual minuman keras.  Di Matraman Raya, Cempaka Putih, massa FPI bentrok dengan pemuda.


28 Oktober 2011
Ratusan anggota FPI bentrok dengan anggota Polres Metro Bekasi saat menggelar unjuk rasa di depan Sekolah Yayasan Mahanaim di Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat. Unjuk rasa itu digelar karena FPI menilai yayasan sekolah telah melakukan pemurtadan agama terhadap warga Bekasi sejak tahun 2008 silam. Dalam aksi itu, massa FPI melempari bangunan Sekolah Yayasan Mahanaim, dengan batu dan benda keras lainnya.

12 Januari 2012
Massa dari FPI dan Forum Umat Islam (FUI) demo di depan kantor Kemendagri. Massa kemudian melempari gedung Kemendagri dengan batu dan telur busuk. Aksi protes dilakukan atas pembatalan Perda Miras oleh pihak Kemendagri.

Read More...

Kronologi Penolakan FPI Kalimantan Tengah

Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang (dua kiri) didampingi Kapolda Brigjen Pol Damianus Jackie menyaksikan sejumlah tokoh masyarakat lintas agama menandatangani kesepakatan menolak pelantikan Front Pembela Islam (FPI) di Palangka Raya, Senin (13/2). ANTARA/Yoko

TEMPO.CO, Jakarta - Inilah kronologi peristiwa penolakan ratusan warga suku Dayak atas kedatangan Front Pembela Islam.

Sabtu pagi, 11 Februari 2012, rombongan pimpinan FPI pusat yang terdiri dari Ketua Bidang Dakwah Muhsin Ahmad Alattas, Sekjen K.H. Ahmad Sobri Lubis, Wasekjen K.H. Awit Masyhuri, dan Panglima LPI Ustad Maman Suryadi berangkat ke Palangkaraya. Kedatangan mereka dalam rangka Dakwah Islam untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan pembukaan cabang FPI di Kalimantan Tengah. Mereka menggunakan pesawat Sriwijaya dan mendarat di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya.

Ratusan warga suku Dayak berkumpul di bandara sejak pagi. Mereka mengenakan ikat kepala merah serta membawa senjata tradisional tombak dan mandau. Massa bersiap mengusir kedatangan anggota FPI yang menuju Palangkaraya dengan pesawat Sriwijaya dari Jakarta.

Ketika pesawat benomor badan PK-JNA itu mendarat sekitar pukul 10.30 WIB, ratusan massa merangsek masuk ke landasan pesawat dengan menjebol tiang pagar bandara. Massa lalu berlari mendekati pesawat hingga hanya berjarak sekitar 50 meter.

Melihat situasi demikian, empat anggota FPI tidak diizinkan turun oleh pihak Sriwijaya meski penumpang lain turun. Di bandara tersebut, pimpinan FPI pusat dikepung sekelompok masyarakat yang membawa senjata tajam.

Massa sempat menduga Ketua Umum FPI Rizieq Syihab ikut dalam rombongan itu. Namun Ketua Front Pembela Islam Jakarta Selon menegaskan dugaan itu tidak benar. "Beliau tak berangkat karena sakit," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu, 11 Februari 2012.

Setelah perbincangan dengan Kasatlantas, Kepala Keamanan Bandara, dan kru pilot Sriwijaya, pesawat tersebut diterbangkan kembali menuju Banjarmasin agar tidak terjadi insiden.

Gerakan Pemuda Dayak Indonesia Kalimantan Tengah (GPDI-KT) dan Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah sebelumnya telah menyampaikan penolakan mereka atas kehadiran FPI. Penolakan itu disampaikan Ketua Umum GPDI-KT Yansen A. Binti melalui surat, Kamis, 9 Februari 2012 di Tambun Bungai. Dalam surat itu disebutkan juga Ketua Umum DAD Kalimantan Tengah Sabran Achmad telah memberi instruksi lisan menolak kehadiran FPI di wilayahnya.

Penolakan juga dilakukan dengan aksi unjuk rasa di Bundaran Besar Palangkaraya. Ratusan pemuda Dayak mendeklarasikan berdirinya Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak Kalimantan Tengah. Dalam aksi itu, Wakil Sekjen Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Siun Jarias dan Wakil Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Lukas Tingkes.

Rencana pendirian FPI terendus saat ada rapat Komunitas Intelijen Daerah beberapa waktu lalu, yang meminta masukan dari sejumlah ormas. FPI dinilai tidak perlu didirikan di Kalteng.

Sejumlah tokoh agama, adat, ormas, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kalteng pada Senin, 13 Februari 2012, di kantor Gubernur Kalteng mengeluarkan pernyataan sikap resmi mengenai penolakan pendirian FPI di Kalteng.

Acara itu dihadiri Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, Wakil Gubernur Acmad Diran, Kapolda Kalteng Brigjen Damianus Jacky, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalteng Syaifudin Kasim, Wakil Ketua DPRD Kalteng Arief Budiatmo, serta beberapa ormas keagamaan di Kalteng, antara lain MUI, PB NU, DPW Muhamadiyah, LDII, FKUB Kalteng, PGI Kalteng, Dewan Adat Dayak (DAD), Gerakan Pemuda Dayak, dan sejumlah ormas lainnya.

Menurut Wakil Gubernur Kalteng Acmad Diran, penolakan pelantikan FPI yang merupakan ormas Islam itu tidak ada kaitannya dengan agama dan kesukuan.
source
Read More...

Blak-blakan Erwin Arnada tentang FPI

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Pemimpin Redaksi Majalah Playboy Indonesia, Erwin Arnada, blak-blakan mengenai pengalamannya dengan organisasi massa Front Pembela Islam (FPI). Melalui akun twitter @erwinarnada, ia curhat mengenai fakta dalam proses persidangannya.

Dalam kicauannnya, Erwin membeberkan adanya deal dengan FPI untuk tidak melakukan banding ke tingkat pengadilan tinggi, namun kemudian FPI melanggar perjanjian tersebut.

Menurut Erwin, FPI juga kerap berlaku jauh dari apa yang selama ini dicitrakan sebagai pembela umat muslim.

Berikut kutipan dalam lini masa @erwinarnada yang ditulis pada Minggu 12 Februari 2012 :

@erwinarnada: Nih ya, buat yg ngeyel belain ormas pengacau itu. Gw ceritain gimana mrk sangat 'ekonomis' , artinya koar- koar Allahu Akbar demi uang.

@erwinarnada: Bermula saat saya menang sidang di PN jakarta selatan. April 2007. Tau mrk kalah, lima panglima ormas coba baik-baikin sy. Nyusul ke bali.

@erwinarnada: 3 anggota ormas bikin deal, gak akan naik banding ke pengadilan tinggi.2 syaratnya : minta diundang ke bali dan dibayarin naik haji. so funny

@erwinarnada: Akhirnya sy coba ikutin. Tp cuma kasi 2 org ongkos naik haji. Trus 3 orang boleh diundang ke bali,krn kantor playboy pindah ke bali

@erwinarnada:Asisten sy @13Rudi yg nemenin 3 anggota ormas saat di Bali.diajak ke bacio dan double six. Minum JD,tanpa malu malu. Mulai jelas munafiknya

@erwinarnada: Minta duit akomodasi 3 hari di bali. Sy kasi. Di Huu Bar mrk minta disediain cw bule ke kami. Di sini saya teriak"kita bukan pimp ,tai!

@erwinarnada: Sy bilang jg bule yg ke bali bkn pelacur.jgn asal !.asisten sy @13Rudi akhirnya sy minta ajak mrk hangout ke tmpat mrk pilih.dibayarin semua

@erwinarnada: Sampe hari ini sy gak tau tuh mrk dibawa ke mana sama asisten sy.yg jelas mereka puas. Dan nyanjung2 sy sebagai panglima playboy pemberani.

@erwinarnada: 3 bulan kemudian, sy dikasitau kalo pelapor sy, ajukan banding ke pengadilan tinggi. f*** ! Sy diboongin. Udah foya foya mrk

@erwinarnada: sy protes, mrk bilang "naik banding itu keputusan pusat,kami korwil jakarta selatan" WTF. Sy curiga duit buat naik haji dipake buat hal lain

@erwinarnada: Akhirnya sy kalah di kasasi, dijeblosin ke LP Cipinang 8,5 bulan. Sampe akhirnya sy berjuang ajukan PK ke mahkamah agung. Dan dikabulkan

@erwinarnada: Salah 1 panglima ormas ngunjungi sy di cipinang. Minta maaf,ngaku sudah gak aktif di ormas. Dia keluar krn inget anak istrinya.dia nyesel

@erwinarnada: Jadi kalo sampe sekarang @13Rudi selalu ngecam ormas tsb, ya wajar. Dia saksi kemunafikan org yg ngaku plg bermoral dan nentang playboy


Ketika Tempo berusaha menghubungi Erwin perihal kicauannya tersebut, Erwin tidak mau berkomentar lebih jauh. "Saya lagi shooting, soal ormas saya sudah gak mau bahas lagi. Sudah cukup saya ungkap di Twitter," tulisnya dalam pesan pendek kepada Tempo, Selasa 14 Februari 2012.

Pada tahun 2006 Ketua FPI, Habib Rizieq, mengadukan sembilan orang yang terlibat dalam produksi Playboy Indonesia plus 26 perusahaan yang beriklan di majalah itu ke polisi.

Sembilan orang itu adalah Erwin Arnada (Pemimpin Redaksi), Okke Gania (Fotografer Editor), Bayu Aditya (Fotografer), Ponty Carolus (Direktur), Stephen Walangitang (Direktur), Reza Maulana (Direktur), Andara Early (model), Kartika Oktavianus Gunawan (model), Chia (model), Milinko Rasidic, dan Rosandi.

Rizieq menuding, mereka dan 26 perusahan pengiklan telah menyebarkan pornografi sehingga melanggar KUHP dan Undang-Undang Pers 1990.

ANANDA PUTRI
Read More...

Tukar Link Otomatis

Sangpecinta: www.facebook.com/anti.wahabi ::: Santun Menyejukkan:::

video

no video list

Labels

Posting Terbaru

Menu Blog

Arsip Blog

Top Comments